SENJATA KEDELAPAN
Berjaga-jaga
Hingga Akhir
Apa arti ungkapan ‘Berjaga-jaga hingga akhir’?
Bila ungkapan ini dihubungkan dengan doa maka artinya dapat disebutkan sebagai
‘Menantikan terkabulnya hasil doa dengan iman’.
Ketika kami membahas tentang hal ini di
kelompok diskusi kami, salah seorang dari anggota kelompok bertanya: Mengapa siih
kita harus berjaga-jaga? Sebuah pertanyaan yang bagus, saya pikir.
Bila kita tidak tahu alasan untuk
berjaga-jaga maka percumalah kita mendengar seruan untuk berjaga-jaga. Dan kita
pun tidak akan mau berjaga-jaga. Hanya orang yang mengertilah yang mau
berjaga-jaga.
Hanya orang berimanlah yang mau berjaga-jaga.
Orang yang tidak percaya percuma untuk berjaga-jaga. Percumalah orang
menantikan sesuatu yang ia tidak harapkan.
Seseorang
mau berjaga-jaga atau menantikan sesuatu yang dia minta karena dia mengetahui
dan kenal betul kepada siapa dia meminta. Kita mau berjaga-jaga atau menantikan
apa yang kita minta dalam doa kita karena kita mengenal Tuhan, yang dari pada-Nya
kita meminta.
Karena
kita tahu apa yang kita minta tersedia atau Tuhan sanggup mengadakannya. Karena
kita tahu persis bahwa Tuhan akan memberikannya kepada kita karena kasih-Nya.
Karena kita tahu persis bahwa Dia rindu memberikannya kepada kita. Dan itulah
keberanian kita datang kepada Tuhan untuk meminta sesuatu dari pada-Nya dalam
doa. “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan
doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
Dan
jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita
juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta
kepada-Nya” (1 Yohanes 5:14-15).
Dari
nats ini kita dapat mengerti bahwa Tuhan senantiasa mengetuk hati kita melalui
segala kebutuhan kita menurut kehendak-Nya. Bukan menurut kehendak kita. Tuhan
telah menyediakan dan memberikan kebutuhan kita menurut kehendak-Nya karena Dia
sangat mengasihi kita. Dia rindu memberkati kita. Jadi kita harus percaya hal
itu. Oleh karena itu kita harus berjaga-jaga hingga kita memperoleh apa yang
kita minta itu.
Orang
yang tidak berpengharapan tentulah tidak akan berjaga-jaga. Dan memang percuma dia
untuk berjaga-jaga karena dia memang tidak akan memperoleh apa-apa. Memang dia
tidak percaya, iyaa kan?
Jawaban
doa tidak tergantung pada kuasa orang yang berdoa, tetapi semata-mata karena
kasih Tuhan. Hanya karena kehendak Tuhan. Sesuai dengan apa yang dikatakan
Firman Tuhan dalam Roma 9:15-16: Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan
menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan
bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak
tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati
Allah.
Ayat
Firman Tuhan ini memberitahukan kepada kita dengan jelas bahwa apa pun yang
kita peroleh semata-mata bukan kehendak atau hasil usaha kita, bukan karena doa
kita, tetapi semuanya itu semata-mata karena kehendak Tuhan dan karena
kasih-Nya kepada kita.
Sesungguhnya
kita berdoa kepada Allah hanya untuk menyampaikan syukur dan terima kasih kita
kepada-Nya atas kasih dan kebaikan-Nya kepada kita. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa Tuhan memberi berkat kepada orang yang Ia sayangi, kepada orang
yang kepada siapa Ia berkenan. Kita tahu bahwa Tuhan sangat mengasihi kita. Dia
rindu memberkati kita. Maka kita harus berjaga-jaga hingga kita memperoleh apa
yang kita minta dari pada-Nya.
Ketahuilah
bahwa bukan doa saudara yang menggerakkan Yesus untuk menemui saudara. Bukan
doa saudara yang menggerakkan hati Yesus untuk memberkati saudara, tidak
demikian.
Kehendak
Tuhan Yesus sendirilah dalam kasih-Nya yang melawat kita. Yesus sendirilah yang
selalu rindu memberkati kita. Kalau ada orang yang tidak memperoleh berkat-Nya,
dia sendirilah yang tidak menerimanya dari Yesus karena tidak mengikuti
kehendak-Nya.
Dalam
Injil Yohanes, Yesus berkata: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang
memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan
buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu” (Yohanes 15:16).
Namun
yang pasti bahwa Yesus Kristus senantiasa mengetuk hati setiap orang untuk
menawarkan segala kebutuhan mereka. Adalah suatu pemahaman yang keliru bila ada
orang mengira bahwa doanya yang menggerakkan Tuhan untuk melakukan sesuatu yang
dimintanya dari Tuhan.
Sesungguhnya,
Tuhan Yesuslah yang telah menyediakan dan memberikan berkat bagi kita. Seperti
Firman Tuhan dalam Yesaya 65:24 mengatakan: “Maka sebelum mereka memanggil, Aku
sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.”
Ayat
Firman Tuhan ini jelas memberikan kita pengertian bahwa Tuhan telah terlebih
dulu bertindak sebelum kita memanggil-Nya dalam doa kita. Sebagai orang beriman
tentulah kita berjaga-jaga menantikan apa yang kita harapkan dari Tuhan.
Kata atau ungkapan berjaga-jaga banyak
digunakan dalam alkitab. Makna kata ini bisa berbeda tergantung konteks di mana
kata atau ungkapan tersebut digunakan. Kata atau ungkapan ‘bejaga-jaga’ bisa
berarti: menanti atau menunggu dengan iman seperti telah kita bicarakan di
atas.
Kata atau ungkapan yang sama bisa juga
berarti ‘siap sedia’, seperti kita lihat dalam firman Tuhan: “Karena itu berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang” (Matius 24:42).
Kata yang sama dalam konteks yang lain bisa
berarti ‘waspada’ seperti dalam firman Tuhan: “Apa yang Kukatakan kepadamu,
Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!” (Markus 13:37).
Bisa juga berarti mengawasi, dan memelihara,
seperti dalam nats firman Tuhan: “Maka seperti tadinya Aku berjaga-jaga
atas mereka untuk mencabut dan merobohkan, untuk meruntuhkan dan membinasakan
dan mencelakakan, demikian juga Aku akan berjaga-jaga atas mereka untuk
membangun dan menanam, demikianlah firman Tuhan” (Yeremia 31:28).
Kata atau ungkapan tersebut harus diartikan
sesuai konteks di mana ia digunakan. Kata ‘berjaga-jaga’ yang pertama bisa
berarti ‘mengawasi’, dan kata ‘berjaga-jaga’ yang kedua bisa berarti
‘memelihara’.
Kita memang harus berjaga-jaga atas doa yang
kita panjatkan karena Tuhan mengabulkan doa kita sesuai kehendak-Nya, bukan
seperti yang kita mau. Tuhan mengabulkan doa kita tidak seperti manusia,
misalnya seorang ayah mengabulkan permintaan anak balitanya yang merengek minta
gula-gula. Tidak terencana sebelumnya.
Berbeda dengan Tuhan yang melaksanakan apa
yang telah Ia tetapkan. Tuhan telah menetapkan segalanya untuk segalanya. Tuhan
telah menetapkan sejak awal dari A hingga Z tentang apa yang Ia laksanakan
kemudian.
Inilah perbedaan sudut pandang Tuhan dengan
manusia. Inilah hal yang sulit untuk dipahami manusia sehingga membuat kita terkadang
tidak mengerti dan menjadi bingung.
Pahami firman Tuhan, dan masuklah sekolah Roh
Kudus agar kita mendapat pengertian dan tuntunan hingga mengerti kehendak
Tuhan. Kita berdoa dan meminta yang selaras dengan kehendak Tuhan.
Ketaatan kita kepada Tuhan adalah bukti bahwa
kita berdoa meminta sesuatu yang sesuai kehendak-Nya. Perlu kita ketahui bahwa
yang terpenting dalam doa kita adalah mencapai apa yang Tuhan kehendaki, bukan
untuk memperoleh apa yang kita mau. Kemauan kita sangat banyak.
Tetapi kehendak Tuhan adalah agar kita
bersukacita, bergembira. Tuhan menghendaki agar kita bersukacita karena Dia. Firman
Tuhan berkata: “Bergembiralah karena TUHAN, maka ia akan memberikan kepadamu
apa yang diinginkan hatimu” (Mazmur 37:4).
Dengan mengikuti kehendak Tuhan maka kita pun
akan memperoleh yang lain juga, yaitu apa yang kita inginkan. Jadi kita harus
mengikuti kehendak Tuhan, yaitu bergembira karena Dia dan yang lainnya akan
datang dengan sendirinya.
Berjaga-jagalah atas doamu artinya
bersukacitalah, bergembiralah karena Tuhan, bersyukurlah, dan bernyanyilah
memuji Tuhan maka kehendak Tuhan akan terlaksana karena kerajaan-Nya ada dalam
hidup kita.
Kehendak Tuhan akan terjadi di bumi seperti
di surga, seperti dalam Doa Bapa Kami. Apa yang ada di surga? Di surga tidak
ada kesedihan. Di surga tidak ada kesusahan. Yang ada di surga adalah sukacita,
damai sejahtera.
Orang yang bersukacita di dalam Tuhan akan berdoa
penuh dengan ucapan syukur sambil menantikan jawaban doanya yang pasti. Dalam
suratnya kepada jemaat Kolose, rasul Paulus berkata: Bertekunlah dalam doa dan
dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur” (Kolose 4:2). Berjaga-jagalah
hingga akhir, dan bersukacitalah.
*****
Doa kami tulisan yang kami sajikan ini dapat dipahami,
direnungkan, dan dilakukan agar berkat-berkat yang Tuhan sediakan turun atas
saudara dan orang-orang yang kepadanya firman Tuhan ini disampaikan.
Terima kasih, saudara telah membaca tulisan tentang Bajuzirah - Keadilan yang disajikan oleh Ev. Heldin Manurung dalam
website ini. Tuhan Yesus Kristus memberkati saudara. Amin!