google-site-verification: googlee10025ebf65670c5.html BERJAGA-JAGA HINGGA AKHIR - Heldin Manurung

9


SENJATA KEDELAPAN



Berjaga-jaga Hingga Akhir

Apa arti ungkapan ‘Berjaga-jaga hingga akhir’? Bila ungkapan ini dihubungkan dengan doa maka artinya dapat disebutkan sebagai ‘Menantikan terkabulnya hasil doa dengan iman’.

Ketika kami membahas tentang hal ini di kelompok diskusi kami, salah seorang dari anggota kelompok bertanya: Mengapa siih kita harus berjaga-jaga? Sebuah pertanyaan yang bagus, saya pikir.

Bila kita tidak tahu alasan untuk berjaga-jaga maka percumalah kita mendengar seruan untuk berjaga-jaga. Dan kita pun tidak akan mau berjaga-jaga. Hanya orang yang mengertilah yang mau berjaga-jaga.

Hanya orang berimanlah yang mau berjaga-jaga. Orang yang tidak percaya percuma untuk berjaga-jaga. Percumalah orang menantikan sesuatu yang ia tidak harapkan.

Seseorang mau berjaga-jaga atau menantikan sesuatu yang dia minta karena dia mengetahui dan kenal betul kepada siapa dia meminta. Kita mau berjaga-jaga atau menantikan apa yang kita minta dalam doa kita karena kita mengenal Tuhan, yang dari pada-Nya kita meminta.

Karena kita tahu apa yang kita minta tersedia atau Tuhan sanggup mengadakannya. Karena kita tahu persis bahwa Tuhan akan memberikannya kepada kita karena kasih-Nya. Karena kita tahu persis bahwa Dia rindu memberikannya kepada kita. Dan itulah keberanian kita datang kepada Tuhan untuk meminta sesuatu dari pada-Nya dalam doa. “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya” (1 Yohanes 5:14-15).

Dari nats ini kita dapat mengerti bahwa Tuhan senantiasa mengetuk hati kita melalui segala kebutuhan kita menurut kehendak-Nya. Bukan menurut kehendak kita. Tuhan telah menyediakan dan memberikan kebutuhan kita menurut kehendak-Nya karena Dia sangat mengasihi kita. Dia rindu memberkati kita. Jadi kita harus percaya hal itu. Oleh karena itu kita harus berjaga-jaga hingga kita memperoleh apa yang kita minta itu.

Orang yang tidak berpengharapan tentulah tidak akan berjaga-jaga. Dan memang percuma dia untuk berjaga-jaga karena dia memang tidak akan memperoleh apa-apa. Memang dia tidak percaya, iyaa kan?
Jawaban doa tidak tergantung pada kuasa orang yang berdoa, tetapi semata-mata karena kasih Tuhan. Hanya karena kehendak Tuhan. Sesuai dengan apa yang dikatakan Firman Tuhan dalam Roma 9:15-16: Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.

Ayat Firman Tuhan ini memberitahukan kepada kita dengan jelas bahwa apa pun yang kita peroleh semata-mata bukan kehendak atau hasil usaha kita, bukan karena doa kita, tetapi semuanya itu semata-mata karena kehendak Tuhan dan karena kasih-Nya kepada kita.

Sesungguhnya kita berdoa kepada Allah hanya untuk menyampaikan syukur dan terima kasih kita kepada-Nya atas kasih dan kebaikan-Nya kepada kita. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Tuhan memberi berkat kepada orang yang Ia sayangi, kepada orang yang kepada siapa Ia berkenan. Kita tahu bahwa Tuhan sangat mengasihi kita. Dia rindu memberkati kita. Maka kita harus berjaga-jaga hingga kita memperoleh apa yang kita minta dari pada-Nya.


Ketahuilah bahwa bukan doa saudara yang menggerakkan Yesus untuk menemui saudara. Bukan doa saudara yang menggerakkan hati Yesus untuk memberkati saudara, tidak demikian.

Kehendak Tuhan Yesus sendirilah dalam kasih-Nya yang melawat kita. Yesus sendirilah yang selalu rindu memberkati kita. Kalau ada orang yang tidak memperoleh berkat-Nya, dia sendirilah yang tidak menerimanya dari Yesus karena tidak mengikuti kehendak-Nya.

Dalam Injil Yohanes, Yesus berkata: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu” (Yohanes 15:16).

Namun yang pasti bahwa Yesus Kristus senantiasa mengetuk hati setiap orang untuk menawarkan segala kebutuhan mereka. Adalah suatu pemahaman yang keliru bila ada orang mengira bahwa doanya yang menggerakkan Tuhan untuk melakukan sesuatu yang dimintanya dari Tuhan.

Sesungguhnya, Tuhan Yesuslah yang telah menyediakan dan memberikan berkat bagi kita. Seperti Firman Tuhan dalam Yesaya 65:24 mengatakan: “Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.”

Ayat Firman Tuhan ini jelas memberikan kita pengertian bahwa Tuhan telah terlebih dulu bertindak sebelum kita memanggil-Nya dalam doa kita. Sebagai orang beriman tentulah kita berjaga-jaga menantikan apa yang kita harapkan dari Tuhan.
Kata atau ungkapan berjaga-jaga banyak digunakan dalam alkitab. Makna kata ini bisa berbeda tergantung konteks di mana kata atau ungkapan tersebut digunakan. Kata atau ungkapan ‘bejaga-jaga’ bisa berarti: menanti atau menunggu dengan iman seperti telah kita bicarakan di atas.

Kata atau ungkapan yang sama bisa juga berarti ‘siap sedia’, seperti kita lihat dalam firman Tuhan: “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang” (Matius 24:42).

Kata yang sama dalam konteks yang lain bisa berarti ‘waspada’ seperti dalam firman Tuhan: “Apa yang Kukatakan kepadamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!” (Markus 13:37).  

Bisa juga berarti mengawasi, dan memelihara, seperti dalam nats firman Tuhan: “Maka seperti tadinya Aku berjaga-jaga atas mereka untuk mencabut dan merobohkan, untuk meruntuhkan dan membinasakan dan mencelakakan, demikian juga Aku akan berjaga-jaga atas mereka untuk membangun dan menanam, demikianlah firman Tuhan” (Yeremia 31:28).  

Kata atau ungkapan tersebut harus diartikan sesuai konteks di mana ia digunakan. Kata ‘berjaga-jaga’ yang pertama bisa berarti ‘mengawasi’, dan kata ‘berjaga-jaga’ yang kedua bisa berarti ‘memelihara’.

Kita memang harus berjaga-jaga atas doa yang kita panjatkan karena Tuhan mengabulkan doa kita sesuai kehendak-Nya, bukan seperti yang kita mau. Tuhan mengabulkan doa kita tidak seperti manusia, misalnya seorang ayah mengabulkan permintaan anak balitanya yang merengek minta gula-gula. Tidak terencana sebelumnya.

Berbeda dengan Tuhan yang melaksanakan apa yang telah Ia tetapkan. Tuhan telah menetapkan segalanya untuk segalanya. Tuhan telah menetapkan sejak awal dari A hingga Z tentang apa yang Ia laksanakan kemudian.

Inilah perbedaan sudut pandang Tuhan dengan manusia. Inilah hal yang sulit untuk dipahami manusia sehingga membuat kita terkadang tidak mengerti dan menjadi bingung.

Pahami firman Tuhan, dan masuklah sekolah Roh Kudus agar kita mendapat pengertian dan tuntunan hingga mengerti kehendak Tuhan. Kita berdoa dan meminta yang selaras dengan kehendak Tuhan.

Ketaatan kita kepada Tuhan adalah bukti bahwa kita berdoa meminta sesuatu yang sesuai kehendak-Nya. Perlu kita ketahui bahwa yang terpenting dalam doa kita adalah mencapai apa yang Tuhan kehendaki, bukan untuk memperoleh apa yang kita mau. Kemauan kita sangat banyak.

Tetapi kehendak Tuhan adalah agar kita bersukacita, bergembira. Tuhan menghendaki agar kita bersukacita karena Dia. Firman Tuhan berkata: “Bergembiralah karena TUHAN, maka ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu” (Mazmur 37:4).

Dengan mengikuti kehendak Tuhan maka kita pun akan memperoleh yang lain juga, yaitu apa yang kita inginkan. Jadi kita harus mengikuti kehendak Tuhan, yaitu bergembira karena Dia dan yang lainnya akan datang dengan sendirinya.

Berjaga-jagalah atas doamu artinya bersukacitalah, bergembiralah karena Tuhan, bersyukurlah, dan bernyanyilah memuji Tuhan maka kehendak Tuhan akan terlaksana karena kerajaan-Nya ada dalam hidup kita.

Kehendak Tuhan akan terjadi di bumi seperti di surga, seperti dalam Doa Bapa Kami. Apa yang ada di surga? Di surga tidak ada kesedihan. Di surga tidak ada kesusahan. Yang ada di surga adalah sukacita, damai sejahtera.

Orang yang bersukacita di dalam Tuhan akan berdoa penuh dengan ucapan syukur sambil menantikan jawaban doanya yang pasti. Dalam suratnya kepada jemaat Kolose, rasul Paulus berkata: Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur” (Kolose 4:2). Berjaga-jagalah hingga akhir, dan bersukacitalah.
*****

Doa kami tulisan yang kami sajikan ini dapat dipahami, direnungkan, dan dilakukan agar berkat-berkat yang Tuhan sediakan turun atas saudara dan orang-orang yang kepadanya firman Tuhan ini disampaikan.

Terima kasih, saudara telah membaca tulisan tentang Bajuzirah - Keadilan yang disajikan oleh Ev. Heldin Manurung dalam website ini. Tuhan Yesus Kristus memberkati saudara. Amin!